Pendekatan Terbaik dalam Clustering PJP : Area-Based vs Spatial Cluster, Mana yang Paling Efisien? Dalam FMCG, clustering tidak hanya memlulu soal membagi wilayah, tapi bagaimana mendistribusikan beban kerja dan opportunity secara seimbang. Karena itu, dikenal ada dua pendekatan:
1) Pendekatan A: Cluster berdasarkan area jelas (Barat – Timur – Utara – Selatan, dll.) Ini yang paling klasik. Satu Salesman pegang satu area besar.
Kelebihan
- Jelas sekali batasannya → tidak ada rebutan outlet.
- Route lebih mudah dan stabil → jalur bisa fixed mingguan.
- Cocok untuk kota besar yang tersegmentasi secara geografis.
- SPV mudah kontrol → “Ini area kamu, ini KPI kamu.”
Kelemahan
- Risiko beban tidak seimbang
Contoh: Area barat = 1.000 outlet, area timur = 500 outlet → Salesman barat jebol, timur longgar.
- Bisa menyebabkan sales gap bila potensi antar area tidak sama.
- Tidak fleksibel untuk growth (contoh area barat tumbuh 300 toko baru).
2) Pendekatan B: Cluster berdasarkan kelompok titik (spatial cluster) yang tersebar. Di sini Salesman memegang kumpulan titik yang dekat, meski secara arah tidak selalu “barat/timur”.
Misal:
- Cluster 1: padat di perkotaan (radius 2–5 km)
- Cluster 2: semi-urban
- Cluster 3: pinggiran
Kelebihan
- Sangat seimbang dalam jumlah outlet dan durasi kunjungan.
Karena basisnya jarak, density, jarak tempuh.
- Efisiensi PJP meningkat → lebih sedikit bolak-balik jauh.
Cocok untuk:
- area padat (kota besar)
- area bercampur padat–jarang
- tim dengan banyak salesman
Kelemahan
- Boundary terkesan tidak “cantik” secara peta → mungkin bertumpuk
- SPV bisa saja awalnya bingung karena batasnya tidak “barat/timur”.
- Butuh data geospasial yang rapi.
3) Mana yang lebih baik?
Jawabannya sangat tergantung 'densitas' dan 'jumlah salesman':
🟩 Jika Outlet Padat (Kota besar / semi-urban) → Paling ideal: Spatial Cluster
- Menghindari Salesman meng-cover area terlalu luas
- Setiap Salesman punya beban kunjungan relatif seimbang
- KPI akan fair → durasi dan jarak mirip
Inilah standar modern: cluster by spatial density, bukan arah mata angin lagi.
🟦 Jika Outlet Menyebar Luas (kabupaten atau kota kecil) → Area-based lebih aman
- Biar Salesman tidak bolak-balik antarkecamatan
- Lebih mudah manajerial
4) Kombinasi yang banyak dipakai brand FMCG besar
Perusahaan2 besar seperti ********, *****, ********, ******, dsb biasanya memakai hybrid:
Hybrid Approach
- Dibagi area besar dulu: barat–timur–selatan–pusat.
- Dalam area itu baru dibuat micro-cluster berdasarkan jarak & density.
Contoh:
- Area Barat → 3 cluster
- Area Timur → 2 cluster
- Area Selatan → 4 cluster
Ini akan membuat:
- SPV tetap punya “wilayah besar”
- Salesman punya cluster yang efisien dan seimbang
5) Apakah boleh tumpang tindih?
Ya boleh2 saja asalkan tumpang tindihnya bukan antar - 'Salesman', tapi antar-'area besar'.
Bagaimana system Clustering yang ada di PJP v4.1.4? Yang sudah punya silakan menjawab. Any thoughts?
#pjp #fmcg #clusters #clustering #salesdataviz
